Selasa, 29 Mei 2012

Contoh Karya Tulis Ilmiah



PELUANG dan KENDALA EKSPOR PRODUK HASIL PERTANIAN DI DESA SERANG dan KUTABAWA KECAMATAN KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA

Disusun untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang diselenggarakan oleh Panitia KIORNIDA 2011 HMPS D3 Fakultas Ekonomi
Universitas Jenderal Soedirman




Disusun oleh :
                                               
Muhammad Khadziq Julianto C0D010017

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI
2011





KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji  syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Maha Esa.Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah  ini.
Karya tulis ilmiah ini berjudul” PELUANG dan KENDALA EKSPOR PRODUK HASIL PERTANIAN DI DESA SERANG dan KUTABAWA KECAMATAN KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA”.Karya tulis ilmiah ini kami tetap menerapkan kedalaman dan keluasan materi yang termuat dalam sumber.selain itu karya tulis ilmiah ini dilengkapi dengan penjelasan secara mendalam apa yang dibahas tersebut di atas.
Dengan desain seperti tersebut  diatas,diharapkan pembaca setelah mempelajari hal tersebut mampu memproduksikan apa yang telah dipelajari.
Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan tenaga, materi, informasi, waktu, maupun dorongan yang tidak  terhingga dari berbagai pihak. Karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
Kami berupaya semaksimal mungkin dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.Dengan harapan dapat membantu meningkatkan dan menciptakan sumberdaya manusia yang bekualitas di negara kita.
Penulis sadar bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari sempurna dan mungkin masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun akan kami terima dengan tangan terbuka demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhirnya kami berharap,sekecil apapun,karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat  bagi ilmu pengrtahuan dan teknologi di Negara kita untuk menuju masadepan yang sejahtera.
Purwokerto,  4 Desember  2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul...........                                                                         ........... .1
Kata Pengantar                                                                                               2
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metode Penelitian
BAB IV Hasil Penelitian dan Analisa
BAB V  Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
            Sayuran dan buah-buahan merupakan komoditas penting yang dibudidayakan oleh petani di berbagai daerah di Indonesia. Komoditas sayuran dan buah-buahan merupakan  cash crop yang dapat secara nyata mendatangkan keuntungan bagi petani di Indonesia. Dengan demikian, keberhasilan dalam usaha tani sayuran dapat memberikan sumbangan yang besar bagi kesejahteraan petani
Konsumsi sayuran dan buaha-buahan di Dunia diprediksikan akan mengalami peningkatan sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian dan meningkatnya taraf pendidikan masyarakat. Peluang meningkatnya permintaan tersebut perlu diantisipasi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas produk sayuran yang dihasilkan petani di Indonesia.
Penyediaan beberapa produk sayuran tertentu untuk keperluan ekspor juga mulai terbuka. Komoditas tomat dari Indonesia merupakan contoh sayuran yang telah mulai dapat diekspor ke Malaysia, Singapura dan Hongkong (Deptan, 2002). Namun demikian, pangsa
Ekspor sayuran dan buah-buahan dari Indonesia ke pasar global masih sangat kecil yaitu sekitar 0,22% (Tridjaja dan Kusharyono, 2003).  Permintaan komoditas sayuran olahan oleh pasar global dunia dilaporkan mencapai sekitar 10 juta ton per tahun. Dengan demikian kemungkinan untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor sayuran dan buah-buahan dari Indonesia di masa yang akan datang masih sangat besar.Keberhasilan Indonesia dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar akan sangat tergantung pada kemampuan memproduksi jenis-jenis sayuran dan manajemen yang di gunakan oleh para pelaku agribisnis.Sayuran dan buah-buahan yang diinginkan dan mempunyai kualitas yang sesuai dengan standar mutu internasional. Masalah memasuki pasar global harus di dukung oleh kualitas produk dan praktik bsinis internasional sayuran yang diinginkan membawa konsekuensi pada perlunya perhatian yang serius tentang pengelolaan secara modern dan manajemen usaha yang ada .
Keberhasilan budidaya sayuran dan buah-buahan utama di Indonesia dalam menembus pasar global sangat ditentukan oleh SDM para pelaku agrubisnis,tentang bagaimana mereka memproduksi dan bagaimana mereka memasarak hasil produk mereka.Karya tulis ini berusaha berusaha mengulas Potensi dan kendala ekspor sayuran dan buah-buahan.
Dari gambaran di atas penulis memilih judul dalam penelitian ini adalah “PELUANG dan KENDALA EKSPOR PRODUK HASIL PERTANIAN DI DESA SERANG dan KUTABAWA KECAMATAN KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA”.
B.     Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah pada  penelitian ini adalah:
1.      Adakah peluang dan kendala ekspor produk hasil pertanian di desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga ?
2.      Seberapakah  besarnya peluang dan kendala ekspor produk hasil pertanian di desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga ?
C.     Tujuan penelitian
    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :  
1.      Untuk mengetahui adakah peluang dan kendala ekspor produk hasil pertanian di desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga ?
2.      Untuk mengetahui seberapakah besarnya peluang dan kendala ekspor produk hasil pertanian di desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga ?
D.    Manfaat Penulisan
      Dengan penulisan karya tulis ilmiah ini penulis mengharapkan bahwa penulisan karya tulis ini bermanfaat bagi:
A.  Manfaat praktis
1.      Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi dan masukan bagi lembaga-lembaga yang terkait dengan pembuatan kebijakan yang berhubungan dengan perkembangan agribisnis pertanian di Desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Kabupaten Purbalingga.
2.      Bagi para pengusaha agribisnis, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan masukan untuk meningkatkan secara kuantitas dan kualitas Hasil produk pertanian di Desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.
B.  Manfaat akademis
1.      Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan peneliti tentang pengetahuan perkembangan sektor Pertanian di Kabupaten Purbalingga.
2.      Untuk menambah koleksi dan pengetahuan mahasiswa lain serta sebagai salah satu acuan untuk melakukan penelitian berikutnya.
3.      Sebagai penerapan ilmu dan teori-teori yang didapatkan dalam bangkukuliah dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada dilapangan.
E.     Kerangka Berfikir dan Hipotesis
Penulis mempunyai Hipotesis sebagai berikut:
Ada  peluang dan kendala ekspor produk hasil pertanian di desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain.Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai trategi utama untuk bersaing di tingkat internasional.Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.
B.     Jenis Ekspor
Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:
a)      Ekspor langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara atau eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
b)      Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
C.     Tahap-tahap Ekspor
Dalam perencanaan ekspor perlu dilakukan berbagai persiapan, berikut ini 4 langkah persiapannya:
1.     Identifikasi pasar yang potensial
2.     Penyesuaian antara kebutuhan pasar dengan kemampuan, SWOT analisis
3.     Melakukan Pertemuan, dengan eksportir, agen, dll
4.     Alokasi sumber daya.
D.    Komoditi ekspor Indonesia
Sepuluh komoditi ekspor utama Indonesia adalah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), produk hasil hutan, elektronikkaret dan produk karet, sawit dan produk sawit, otomotif, alas kaki,udangkakao dan kopi. Namun, pasar internasional semakin kompetitif sehingga sepuluh komoditas ekpor utama Indonesia terdiversifikasi. Komoditas lainnya, yaitu makanan olahanperhiasanikan dan produk ikan, kerajinan dan rempah-rempahkulit dan produk kulit,  peralatan medisminyak atsiri, peralatan kantor dan tanaman obat
E.     Kesalahan umum dalam melakukan ekspor
Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan yang baru melakukan ekspor, yaitu :
1.     Tidak melakukan penyelidikan yang lengkap sebelum melakukan ekspor.
2.     Tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu.
F.      Produk ekspor dari negara Indonesia
Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.
a. Hasil Pertanian
Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan cokelat.
b. Hasil Hutan
Contoh kayu dan rotan. Ekspor  kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.
c. Hasil Perikanan
Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng.
d. Hasil Pertambangan
Contoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium, batu bara tembaga dan emas.
e. Hasil Industri
Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.
f.  Jasa
Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah..
G.    Sistem pengiriman barang
Adapun sisitem pengiriman yang lazim biasanya dengan mengggunakan peti kemas (kontainer), kargo pesawat dan dalam bentuk curah (bulk) dengan menggunakan mother vessel.Pengiriman dalam bentuk peti kemas untuk komoditas agrobisnis biasanya antara lain, cengkeh, pala, pinang, cokelat, kopra, gambir, dll.

       Ukuran peti kemas yang digunakan antara lain 20 feet FCL dan 40 feet FCL ( arti dari FCL adalah Full Container Loading artinya bahwa barang yang dikirimkan berisi penuh 1 kontainer). Sedang pengiriman tidak penuh satu kontainer atau LCL (Less Container Loading) biasanya minyak nilam, minyak daun cengkeh ataupun essential oil lainnya yang disatukan dengan komoditas lainnya dari berbagai supplier atau komoditasnya bisa pula komoditas yang biasanya dikirim satu kontainer penuh yang didalamnya dicampur (mix/consolidation) dengan berbagai komoditas dari supplier yang sama ataupun supplier yang berbeda atau dengan kata lain tergantung dari permintaan dan kesepakatan antara pihak supplier (eksportir) dengan pihak pembeli (importir). Adapula beberapa komoditas yang harus dikirmkan dalam kontainer yang diberi pendingin (reffer) seperti buah dan sayuran.

        Sedangkan pengiriman dengan menggunakan kargo dalam pesawat adalah komoditas yang benar-benar mendesak (urgent) atau komoditas yang segar seperti sayur dan buah-buahan, biasanya dalam jumlah yang tidak terlalu besar.
        Pengiriman dengan menggunakan mother vessel dalam bentuk curah (bulk) biasanya adalah kopra dengan kapasitas 500 MT s/d 3000 MT sekali angkut, arang tempurung kelapa (shell coconut charcoal) ataupun yang belum menjadi arang (masih dalam bentuk tempurung), minyak kelapa sawit.
H.    Sistem Pembayaran
Sedangkan sistem pembayaran yang lazim dilakukan dalam transaksi ekspor komoditas agrobisnis adalah sbb:
a.      L/C (Letter of Credit)
dimana jenis L/C yang umum digunakan adalah :

1.      Irrevocable L/C at sight, dimana Bank Pembuka L/C menyatakan janji yang tidak dapat ditarik kembali untuk membayar atau mengaksep wesel yang diajukan dengan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat yang tercantum dalam L/C. L/C ini hanya dapat diubah atau dibatalkan hanya dengan persetujuan pihak-pihak yang berkepentingan. L/C ini memberikan jaminan bagi eksportir akan diterimanya pembayaran tapi tetap tergantung kepada perjanjian dengan Bank Eksportir yang bersangkutan.

2.      Transferable L/C, disebut Transferable karena L/C ini dapat dipindahtangankan dari beneficiary asal ke beneficiay lain.L/C ini hanya dapat dipindahtangankan satu kali, dimana beneficiary yang kedua tidak dapat memindahkan kepada benficiary lainnya. Biasanya L/C seperti ini kita dapatkan melalui agent diluar negeri seperti dari Singapore dimana Pihak Singapore mendapatkan L/C dari salah satu pembeli (importir) dan pihak Singapore mengalihkan L/C tersebut kepada eksportir lainnya. Syarat-syarat pengalihan L/C ini haruslah dilakukan sesuai dengan L/C yang pertama, dengan beberapa point yang dapat dirubah antara lain:

Nama dan alamat beneficiary pertama dapat menggantikan nama applicant dari L/C (importir) tersebut.
Nilai L/C dan harga satuan dapat dikurangi dalam L/C untuk yang dialihkan agar mendapatkan keuntungan bagi beneficiary pertama.
Masa berlaku L/C dan jangka waktu pengapalan dapat diperpendek.

Setelah itu beneficiary kedua dapat menyerahkan semua dokumen pengapalan dan dokumen lainnya yang disyaratkan dalam L/C kepada advising bank untuk menerima pembayaran, negosiasi atau akseptasi.

Yang menjadi perhatian adalah sebelum pihak pembeli menerbitkan L/C harap pihak penjual menanyakan terlebih dahulu kepada pembeli nama bank yang akan menerbitkan L/C tersebut dan pihak penjual melakukan kordinasi dengan baank eksportir apakah bank importir tersebut qualified atau tidak, hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan rasa aman kepada pihak penjual/eksportir terutama untuk tujuan beberapa negara Asia Selatan dan Afrika.
b.      T/T (Telegraphic Transfer)
       Sistem pembayaran ini biasanya dilakukan oleh pembeli (importir) untuk mempercepat pengiriman barang dan menghindari pajak bank dimana dilakukan dengan cara ,Advance by T/T 30% before shipment and balance 70% by T/T after received copy of documents by faxed. Artinya pihak pembeli akan memberikan uang muka sebesar 30% dengan cara transfer dan sisanya sebesar 70% dibayarkan dengan transfer setelah pihak pembeli menerima copian dokumen yang diminta melalui fax. Hal ini biasanya dilakukan oleh pembeli kepada supplier (eksportir) yang sudah dipercaya.

      Sebagi perhatian dalam sistem ini adalah untuk sistem pembayaran seperti ini diharapkan pihak eksportir tidak mengirimkan dokumen asli ke alamat pembeli sebelum menerima instruksi atatu bukti pelunasan dari pihak pembeli (importir), karena dengan sistem ini dokumen tidak dikirimkan melalui bank (bank to bank), tetapi langsung ke alamat pembeli. Perlu diingat bahwa fungsi dari dokumen asli ini adalah sebagai alat untuk merelease atau menebus barang dipelabuhan negara pembeli.
Gabungan antara T/T dan L/C, misalnya payment made by T/T 30% and 70% by L/C artinya bahwa pihak pembeli akan membayar uang muka sebesar 30% dan 70% dengan L/C.D/P (Documents against Payment) yang berarti penyerahan dokumen melalui bank eksportir kepada bank importir (bank to bank sama seperti halnya dalam L/C). Eksportir akan menerima pembayaran setelah dokumen ditebus oleh importir. Tetapi sebaiknya eksportir menerima sistem pembayaran ini bila eksportir telah yakin benar akan kredibilitas importir. Untuk mencegah kerugian akibat ingkar pembayaran oleh importir sebaiknya eksportir dapat masuk menjadi anggota ASEI (www.asei.co.id) dimana ASEI ini akan memberikan fasilitas asuransi ekspor apabila Pertama , Importir bangkrut  kedua, Importir cidera janji untuk membayar keempat, Importir menolak menerima barang.











BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Lokasi dan objek penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, alasan dalam pemilihan lokasi ini karena Wilyah tersebut merupakan kawaasan prima tani yang mempunyai produktivitas tinggi dan mempunyai produk yang berkualitas serta keanekaragaman jenis hasil pertanian sehingga akan lebih cepat dan akurat dalam pengambilan data di lapangan.The reason,this location is agribusiness area which have high in productivity and high in quality and also variety product,so it will be efficient and effective in observation proccess.
B.     Populasi
Dalam pnelitian ini yang menjadi populasi adalah  Petani atau pengusaha agribisnis di Desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.In this observation the population are Agribusinessman location at Serang and kutabawa in Karangreja's district Purbalingga's Regency,
C.     Sampel
Prosedur pencarian responden dilakukan berdasar accidental sampling,Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dijumpai ditempat tertentu, bila  dipandang konsumen yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Responden hunting procedure basedon accidental sampling, That everyone who accidentally and suitable as a responden
D.    Variabel penelitian 
Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variable-variabel penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan variable-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari pernasalahan yang akan diteliti.
a.       Variabel Bebas (X)
Adalah suatu variabel yang akan mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah Peluang dan Kendala Ekspor.
b.      Variabel Terikat (Y)
Adalah suatu variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini
sebagai variabel terikatnya adalah Produk Hasil Pertanian.
E.     Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang dipergunakan  dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a.       Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk memperoleh data atau informasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan–laporan tertulis, baik berupa angka maupun keterangan (tulisan atau papan, tempat kertas atau orang).
b.      Metode wawancara 
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari konsumen secara langsung dengan cara bertatap muka untuk memperoleh data yang diinginkan dan untuk patokan dalam perhitungan hasil penelitian
c.       Metode angket atau kuesioner
Angket adalah pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden.Angket  yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terbuka dan tertutup. 
F.      Metode analisis data
Informasi yang diperoleh diolah dengan metode analisis deskriptif .Analisis ini digunakan untuk mengkaji  variabel-variabel dan ditafsirkan dengan menggunakan metode telaah pustaka.The Information



















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil Penelitian   
Data penelitian ini merupakan hasil studi lapangan tentang pekuang dan kendala ekspor produk hasil pertanian di desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga dengan teknik kuisioner dan wawancara.
a)  Profil Desa Serang dan Kutabawa.
Desa Serang dan Kutabawa merupakan desa yang terletak di kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga,15 KM dari purbalingga arah Pemalang,kedua desa tersebut terletak di bawah kaki gunung Slamet berbatasan langsung dengan kabupaten Pemalang.Suhu yang sejuk dan mendukung sangat cocok untuk budidaya sayur-sayuran dan buah-buahan yang cocok dengan suhu tersebut seperti buah Strawbery.
Desa Serang oleh pemerintah Kabupaten purbalingga di cantumkan sebagai kawasan prima tani dan kawasan wisata agribisnis terutama wisata petik buah strawbery.Sedankan desa kutabawa terkenal dengan hamaparan tanaman sayuran yang amat luas di desa ini sudah ada pengsaha yang sudah serius dengan mengelola usaha sayuran yang sudah ada tawaran kerjama dari negara Taiwan dan Jepang.Di desa ini juga ada Pasar pusat kulakan sayuran hasil panen mereka.
Masyarakat kedua desa ini sangat giat bekerja dan mereka menggantungkan hidup dari bercokok tanam atau bekerja mengelola tanaman.Lokasi yang unutk menjangaku kedua desa ini sangat baik terutama jalur menuju lokasi sudah ada papan petunjuk jalan dan keadaan jalan yang sudah di aspal hot mix. Toko-toko yang menjual alat-alat pertanian pun sudah banyak yang menjualnya dan Tersedianya lembaga keauangan berupa koperasi dan kelompok tani menunjang kesuksesan mereka.
A.      Jumlah Responden Menurut Jenis Tanaman yang Di Budidayakan
Berdasarkan hasil penelitian yang  telah dilakukan, data yang
didapat dari kuisioner adalah
a.       Budidaya Cabai                            :  4 Responden
b.      Budidaya Strawbery                     :  6 Responden
c.       Budidaya Daun Bawang              :  3 Responden
d.      Budidaya Tomat                           :  3 Responden
e.       Budidaya Sawi dan Bayam          :  2 Responden

Kebayakan para petani menanam lebih dari satu jenis tanaman dengan cara tumpang
sari,namun mereka tetap dengan pilihan fokus pada satu jenis sayuran.
B.     Berdasarkan Umur Usaha
a.       Kurang dari 20 tahun        :  13     Responden
b.      21-35 tahun                       :    3    Responden
c.       36-50 tahun                       :    0     Responden
d.      Lebih dari 50 tahun           :    0     Responden
C.     Berdasarkan  Umur Usaha           
a.       Kurang dari  Rp. 10.000.000,00                     : 15 Responden
b.      Rp.10.000.000,00 – Rp.50.000.000,00           :   1 Responden
c.       Rp.50.000.000,00 – Rp.100.000.000,00         :
d.      Lebih dari Rp.100.000.000,00                        :
D.    Berdasarkan niat untuk ekspor
a.       Ya       :    5     Responden
b.      Tidak   :  10     Responden
E.     Berdasarkan tawaran ekspor
a.       Ada    :  4   Responden
b.      Tidak   :  12 Responden
F.      Kendala Ekspor
a.       Secara informasional   : 13 Responden
b.      Secara fungsional        : 14 Responden
c.       Secara pemasaran        :   8 Responden
d.      Secara prosedural        : 16 Responden
e.       Peran pemerintah        : 16 Responden
f.       Perbedaan tugas          : 16 Responden
g.      Perbedaan Lingkungan:  7 Responden

B.   Pembahasan 
Berdasarkan hasil pengujian hipotesa diketahui bahwa terdapat Ada  peluang dan kendala ekspor produk hasil pertanian di desa Serang dan Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.Peluang unutk ekspor sendiri sudah ada dan ada perusahaan dari negara yang berkunjung untuk meneliti kuliatas produk dan perusahaan yang ingin ikut mengembangkan usaha di  desa tersebut dengan demikian secara lokasi kedua tersebut sudah memenuhi standar dari suatu perusahaan dari luar negeri tersebut,tak hanya itu sudah ada penembangan usaha agribisnis secara serius dengan standar yang ada.
Jalur ekspor pun terbuka dengan adanya perusahaan luar negeri yang survei tentang kelayakan produk dari kedua desa tersebut dengan demikian mereka sudah tahu akan desa tersebut sebagai penghasil sayuran dan kawasan yang cocok untuk mengembangakn usaha tani.Dari pemerintah sendiri sudah ada penangan terhadap kedua daerah ini dengan menyertakan desa agribisnis dalam peta wisata dan menyediaka fasilitas berupa akses jalan dan menyediakan saranana pemasaran.
Kendala-kendala yang di hadapi untuk ekspor keluar negeri salah satunya adalah masalah SDM para petani di kedua desa tersebut baik dalam teknis budidaya dan kemampuan manajerial,serta teknis pemasaran yang masih sederhana walau pun sudah ada yang mengembangakan dan mengelola secara serius dengan manajerial yang baik.
Pengetahuan tantang tata cara ekspor yang belum banyak yang tahu tentang ilmu tersebut.Mereka beralasan mereka masih kekurangan untuk suplai permintaan dalam negeri adn  karena mereka belum bisa menggunakan teknis bercocok tanam yang baik agar menghasilakan produk yang sangat baik dan berkualiatas.
Masalah perbedaan lingkungan negara yang akan di tuju untuk ekspor menurut mereka tak menjadi masalah dengan hasil kuisioner yang hanya beberapa menjadi maslah.Faktor keadaan politik,sosial,ekonomi,budaya,serta bahasa taka menjadi masalah yang berarti.
Peran pemerintah dalam mendukung ekspor produk dari desa tersebut asih kurang mereka menjawab belum ada peran pemerintah yang berarti bagi mereka dalam mendukung ekspor.Padahal peran dari pemerintah sendiri sangat penting mulai dari bantuan modal,pemasaran,dan akses ekspor.











BAB V
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Sektor pertanian di indonesia sangat berepeluang untuk di kembangkan dan unutk menjadi komoditas ekspor,denagn ketentuan kita harus mengatur standar-standar yang ada,yang sesuai dengan aturan internasional.
 Peluang untuk ekspor ada bagi produk kedua desa tersebut,namun hendaknya para petani di desa tersebut lebih mengelola usaha tersebut dengan lebih baik lagi.Mulai dari sistem produksi,keuangan,dan pemasaran.Peran semua pihak sangat penting termsuk pemerintah dan pihak swasta yang ingin mengembangkan usaha tersebut.
            Kendala-kendala yang ada harus di pecahkan mulai dari manajemen SDM dan SDA mereka harus pintar dalam mengatur segala kendala yang ada dan tahu akan solusi apa yang harus di lakuakan.
B.        Saran
            Semua pihak dapat memanfaatkan apa yang ada dalam potensi kedua desa tersebut.Hasil pertanian yang ada harus di kembangkan baik oleh pemerintah agara menyediakan sarana dan fasilitas yang ada dan peran dari pihak investor atau swasta unutk terjun dalam usaha agribisnis ini sangatlah cerah karena hasil pertanian adalah suatu kebutuhan hajat hidup manusia.Untuk para petani di desa tersebut alangkah baiknya jika mereka mengembangkan secara teknik yang baik di dukung dengan pengetahuan manajerial serta teknik pemasaran yang baik maka akan mendukung ekspor produk tersebut.



DAFTAR PUSTAKA


http ://tempoonline.com/peluangeksporsayuran/.html

http ://trobos.com//hambatanekspor/.html














LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
NAMA                                                : MUHAMMAD KHADZIQ JULIANTO
NIM                                                    :C0D010017  
PRODI                                                :D3 BISNIS INTERNASIONAL
ALAMA                                             :Gandrungmangu RT 04/5.Kecamatan           Gandrungamangu Kabupaten Cilacap 53254
TEMPAT TANGGAL LAHIR          : Cilacap,16 Juli 1993
RIWAYAT PENDIDIKAN              :
1.      Tamatan SDN 03 Gandrungamangu,Kabupaten Cilacap 1998-2004
2.      Tamatan SMP N 1 Gandrungamangu,Kabupaten Cilacap 2004-2007
3.      Tamatan SMA N 1 Sidareja,Kabupaten Cilacap 2007-2010
4.      Kursus Bahasa Inggris tingkat Elementery Program of TOEFL 2008-2009
5.      Sedang Studi di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perdagangan/Bisnis Intrernasional 2010.
PENGALAMAN BERORGANISASI         :
1.      Seksi HUMAS REPASMADA(Remaja Pencinta Alam SMA Negeri 1 Sidareja) 2008-2009.                                                                

1 komentar:

  1. assalamualaikum wr- wb
    blog yang sangat bagus , saya tertarik untuk mengadakan kerjasama blog dengan blog saudara , dengan menukar link atau banner

    HMPS BDP UNHALU

    BalasHapus